Kamis, 07 April 2016

Trip To West Sumatera : Mengunjungi Saksi Bisu Kekejaman Penjajah di Lubang Jepang

       Sebelum saya menulis postingan ini,saya mencoba browsing dulu untuk mencari tahu bagaimana sejarah tempat ini di masa lalu,ternyata Lubang ini di buat oleh Romusha ( pekerja atau buruh paksa asal Pribumi ),untuk membuat lubang ini penjajah menggunakan setidaknya puluhan hingga ratusan ribu buruh paksa,buruh yang digunakan berasal dari luar Sumatera seperti Kalimantan,Sulawesi dan Jawa untuk menggali proyek ini,hal ini merupakan strategi penjajah agar megaproyek ini tidak bocor di tangan musuh.dan menjaga kerahasiaannya.


        Setelah berjalan-jalan pagi di Ngarai Sianok ( tulisan bisa di klik disini ) awalnya kami memutuskan untuk langsung balik Ke hotel untuk beristirahat ,tidak ada agenda untuk mengunjungi Lubang Jepang.karena perjalanan pulang harus melewati Lubang Jepang dan kebetulan pintu masuk lubang Jepang baru dibuka oleh mas-mas satpam ( lubang Jepang dibuka pukul 09.00 ) maka saya merayu Uda Ed untuk mampir sebentar,masa udah jauh-jauh ke Bukit Tinggi nggak mampir ke tempat wisata bersejarah ini ?

       Akhirnya setelah di rayu Uda Ed memutuskan untuk menemani saya masuk.wohoooo !!! biaya masuk ke Lubang Jepang ini kalo gak 10 ribu ato 15 ribu saya lupa persisnya.sebetulnya sih pingin jalan-jalan di dalam sambil di temanin guide lokal biar tahu sejarah terbeentuknya lubang ini,namun karena kali ini hanya kunjungan "dadakan" saja maka mendengarkan cerita Uda Ed saja sudah cukup.nanti kalo jalan-jalan ke Bukittinggi lagi baru buat perencanaan lebih matang.

       
  kemarin saya masuk lewat pintu ini


selain pintu ini,diatas juga ada pintu masuk,yaitu di Taman Panorama




  yey,ditemenin uda Ed ! meskipun hanya 15 menitan saja

       "dulu lubangnya gak kaya gini gi,dindingnya masih belum di semen,nggak di paving dan lebih gelap.soalnya di buat orang mesum makanya jadi bagus gini.ada CCTVnya juga"
begitulah kira-kira ucapan Uda Ed.buat mesum ? buset dah,orang indonesia napsu birahi bisa mengalahkan segalanya termasuk ketakutan,padahal dulunya di lubang ini banyak tentara dan romusha yang tewas.

       Saya dan Uda Ed hanya muter-muter sebentar melihat beberapa ruangan yang ada didalam gua ini,saya sempat browsing mengenai lubang Jepang ini dan membuat saya penasaran di mana letak dapur yang digunakan sebagai tempat pembuangan mayat ke lembah sianok ? sepertinya saya tidak ketemu ketika ada di lubang ini.ya sudahlah....setelah puas dengan kunjungan singkat ini saya akhiri perjalanan di dalam lubang jepang.o iya,selama di dalam udaranya tidak pengap seperti yang di bayangkan loh...








        Setelah mengunjungi Lubang Jepang dan sebelum kembali ke Hotel saya mempir dulu untuk sarapan di Pacal Ayang,disana saya sarapan lontong Sayur yang lumayan enak,tempatnya sangat ramai oleh pengunjung yang laper setelah berolahraga ataupun para wisatawan !
 Pecal Ayang, Kuliner Khas Bukittinggi

  sarapan pagi itu,enak !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar