Senin, 02 Januari 2017

Trip To East Borneo : Kangen Sama Buaya Teritip

      Dua tahun lalu saya sempat mengunjungi Penangkaran Buaya yang ada di Teritip Balikpapan ( tulisan bisa di baca disini ) dan mendekati penghujung tahun 2016 ini saya kembali mengunjungi Teritip bersama abang Rusydi.perjalanan ini adalah lanjutan dari perjalanan saya ke Bandung dan jakarta,semoga bisa mengunjungi tempat lain lagi ya bang...oke,apa yang berbeda dari perjalanan kali ini ? 

        Kalau ditanya tempat wisata di kota Balikpapan biasanya kemana aja sih ? sayapun yang orang Balikpapan akan bingung menjawabnya,karena tidak banyak tempat wisata yang ada di Balikpapan ( atau karena saya saja yang kurang gaul ? ) sayapun sempat menulis tempat wisata yang ada di balikpapan yang ingin saya kunjungi dalam waktu dekat,namun hanya sedikit yang saya datangi hingga sekarang.

     Meskipun pada saat saya masih sekolah dulu sempat mengunjungi beberapa tempat wisata yang menjadi "bucketlist" saya,seperti bukit bangkirai,sungai wain,penangkaran Beruang madu ,namun saya ingin datang lagi agar bisa dituliskan di blog ini.karena pada jaman dahulu kala saya masih belum ngerti dunia blogger dan masih belum hobi foto-foto, dan pada akhirnya di kesempatan kali ini sayapun memilih teritip lagi sebagai tempat wisata favorit saya di Balikpapan.hahaha

     Seperti kunjungan saya di penghujung tahun 2014,suasana penangkaran teritip tetaplah sama,tidak banyak pengunjung ketika kami datang.mungkin saja kedatangan saya ke teritip tidak bertepatan dengan hari libur jadi suasananya emang sepi,tapi hal ini yang patut di syukuri karena perjalanan terasa lebih nyaman.di hari itu hanya ada saya bersama Rusydi dan dua orang mbak-mbak SPG rokok dan supirnya yang entah mengapa bisa ada disitu.

    Sama seperti sebelumnya juga saya disini cuma melihat-lihat buaya dan foto-foto saja,ya masa saya main gigit-gigitan sama buaya,itu tidak memungkinkan.pertama kami mengunjungi kandang buaya yang masih anak-anak dan remaja,darimana saya tahu kalo itu masih anak-anak dan remaja ? apakah saya sempat berkenalan dan menyapa basa-basi dengan pertanyaan umum seperti "masih sekolah dek ? " atau " sekolah dimana ? " .tentu tidak,saya tahu karena pernah berkunjung kesini,lagian dua mbak yang datang bersama kami juga ditemani dengan pawang buaya yang ada disitu,jadi saya bisa nguping dikit-dikit.






 

     Selanjutnya saya beralih ke kandang buaya dewasa.berbeda dengan kandang buaya yang masih anakan,kandang untuk buaya yang sudah dewasa bukan berupa kandang-kandang buatan kecil yang terhalang tembok,kandang untuk buaya dewasa lebih besar dan sudah di buat semirip mungkin dengan alam bebas,banyak pohon rindang dan kolamnya mirip seperti rawa-rawa,jadi ketika buayanya sedang di dalam air kadang cuma terlihat kepalanya atau bahkan tidak terlihat sama sekali meskipun jarak buayanya dekat.

 








       Saya baru tahu kalo di Penangkaran buaya teritip dengan uang Rp 10.000,- kita bisa memberi makan untuk buaya dewasa,karena di postingan sebelumnya saya tidak melakukan hal ini,maka di kesempatan kali ini saya mencoba untuk memberi makan buaya.eh iya,dengan uang Rp 10.000 saya bukan memberikan makan buaya dengan seekor rusa hidup seperti yang ada di channel National Geographic ya...tapi saya memberikan seekor ayam mati yang di lemparkan oleh pawang yang ada disitu,saya sih cuma memotret saja.pertunjukan kasih makan buaya ini berlangsung sangat cepat,kurang dari 20 detik,buaya yang ada di kandang itu habis melahap si ayam yang dilemparkan tadi.






 

 






 
     Puas melihat pertunjukan Buaya makan ayam,sekarang giliran saya yang pingin makan,mumpung ada di penangkaran buaya saya jadi ingin mencicipi rasanya sate buaya,ternyata ketika tanya pawang yang ada disitu tempatnya telah berpindah dan nanti bakal ditunjukkan.rasanya sate buaya ? hmmm...kayanya lebih enak makan sate ayam ! hahaha.tapi sate buaya ini konon berkhasiat untuk menyembuhkan alergi dan gatal-gatal,selain itu banyak orang kesini untuk mencari Tangkur buaya karena juga banyak khasiatnya terutama untuk para lelaki.ternyata di kawasan penangkaran buaya ini juga memelihara 2 ekor gajah,jadi sambil makan sate kita juga bisa melihat gajah.




 

     Perjalanan di Teritip ditutup dengan ngobrol sedikit dengan mbak-mbak SPG yang kebetulan juga sedang nongkrong disitu dan diminta nomer hape + KTP untuk didata,sepertinya untuk keperluan promosi.bisa aja ya mbaknya liburan sambil kerja.😃


Selesai 



Baca Juga :

 

      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar