Minggu, 10 Juni 2018

Trip To East Java : Nyebrang Pulau Madura,Menuju ke Bukit Jaddih

  Pulau Madura selain terkenal dengan Sate Ayamnya juga dikenal dengan Pulau penghasil Batu Kapur terbesar salahsatunya terletak didaerah Jaddih.selain menjadi tempat penambangan kapur,akhir-akhir ini bukit Jaddih sedang "seliweran" di Televisi karena tempat wisatanya dengan pemandangan yang bagus.

   Selain muter-muter Surabaya,ada keinginan saya juga untuk pergi ke Pulau Madura,tapi ngapain disana ? masa nyebrang jembatan Suramadu terus balik lagi ? lalu saya membuka google maps dan menemukan Bukit Kapur Jaddih yang jaraknya kurang lebih 15 km dari Jembatan Suramadu,tidak terlalu jauh.tempat ini cukup familiar di telinga saya karena akhir-akhir ini sering masuk tipi karena keindahannya.

  Setelah Monumen Kapal Selam saya segera menuju ke Pulau Madura,melewati Jembatan Suramadu saya niatnya mengambil foto yang banyak buat kenang-kenangan,namun angin yang cukup kencang membuat saya ngeri untuk mengeluarkan Handphone terlalu lama,takut hapenya nyemplung ke laut.tapi akhirnya bisa ngambil poto meskipun banyak yang blur + instagram story juga ada...



  Perjalanan ke Bukit Kapur Jaddih,saya hanya bermodalkan google maps dan jalan yang dilalui juga tidak terlalu besar,lewat perkampungan.di peta,Bukit Jaddih sudah terlihat dekat,namun belum ada papan petunjuk yang menandakan kita akan sampai ( sepertinya emang tidak ada ),lalu nanya ke warga.hal pertama yang diucapkan adalah "sudah dekat mas,tinggal belok kanan,tapi kalo bisa handphonenya di simpan mas,soalnya daerah sini rawan begal".saya mulai merasa tidak nyaman dan takut hal yang tidak diinginkan terjadi,"lanjutin perjalanan tidak ya ?" pikir saya,akhirnya saya lanjutkan.terimakasih sudah di ingatkan pak !



   Jalanan yang dilalui untuk menuju Bukit Jaddih tidak berupa aspal,hanya berupa tanah dan bebatuan.sesampainya disana yang saya lihat banyak truk hilir mudik mengangkut Batu kapur,banyak juga wisatawan yang berkunjung kesini.untuk pengelolaan tempat wisata,tempat ini belum di kelola dengan cukup baik,dari mulai akses,petunjuk wisata dan tempat parkir.ketika disana saya dibuat cukup bingung harus menuju kemana.



    "coba lewat atas aja mas..." ajak saya,begitu mau masuk dikenakan biaya Rp5000,-."waaahh..harusnya lewat sana,kalau mau lebih fotoable.tapi ntar bayar lagi" sesal saya,tiba-tiba hujan deras turun,kami tidak membawa jas hujan dan terpaksa berteduh disalahsatu warung kecil didekat penambangan sambil menyeduh kopi,kami menunggu sekitar 30 menit hingga hujan mulai berhenti.












    Karena takut kesorean balik ke Surabaya,maka kami sudahi saja wisata kami di Bukit Kapur Jaddih,sepertinya sih tempat ini masih dalam tahap pembangunan, semoga kedepannya ketika berkunjung kesini lagi lebih baik dari segala aspek sehingga wisatawan semakin merasa aman dan nyaman untuk berkunjung.

   Setelah dai Bukit Kapur Jaddih,saya menuju tempat Kuliner favorit saya asal Madura yaitu Nasi Bebek Sinjay,biasanya saya cuma makan di cabangnya yang ada di Malang atau Surabaya,kali ini saya makan langsung di Madura.sebetulnya saya dulu tidak suka olahan bebek entah kenapa bebek sinjay ini buat jatuh cinta.untuk mengantri makan disini prosesnya cukup lama karena rame,jadi harus sabar ya....




  Balik Ke Surabaya menuju ke tempat yang tidak ada di Planning awal,namun sore itu kami sangat berung sekali.apa itu ?

BERSAMBUNG


Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar